Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Minggu, 29 Maret 2009

Jumat, 27 Maret 2009

Ujian Nasional SMK

Tanggal 24 Maret 2009 telah dilakukan Ujian Nasional Mata Pelajaran Produktif di SMK, semua telah berjalan dengan baik dan lancar dari segi penyelenggaraan. Namun ada hal yang selalu mengganggu pikiran saya dan teman-teman Guru di SMK. ???

SMK merupakan sekolah kejuruan yang diharapkan Pemerintah menghasilkan lulusan yang siap kerja dan atau bisa mandiri, tapi kenapa pemerintah sendiri mengebiri siswa-siswa SMK dengan Ujian Nasional (Baik Normatif, Adaptif ataupun Produktif).

Kenapa mengebiri???
Karena UNAS adalah jalan menuju kelulusan. Apalagi sekarang Teori Produktif diujikan, apa maksud dari Pemerintah?

SMK berfungsi mencetak lulusan yang siap kerja dan mandiri bukan mencetak lulusan "berotak cerdas", meskipun kepandaian diperlukan namun itu bukanlah hal yang utama. Kreatifitas, kegesitan, keuletan itulah yang dibutuhkan dari siswa-siswa lulusan SMK.

Kalau Pemerintah ingin mengurangi banyaknya pengangguran seharusnya konsentrasikan pada pengembangan dan pamantapan skill siswa-siswa SMK bukan malah membebani mereka dengan UNAS. Bisa-bisa siswa yang tidak lulus akan mengalami keputusasaan dan tidak mau melanjutkan sekolah, padahal selain mencetak siswa siap kerja, Pemerintah juga menyiapkan program wajib belajar 12 tahun.

Pemerintah seharusnya mengkaji ulang tentang pelaksanaan UNAS di SMK yang sangat tidak diperlukan. Yang sangat sangat diperlukan adalah Pemerintah menambah, mensubsidi, menfasilitasi peralatan-peralatan yang diperlukan SMK sesuai dengan Jurusannya, supaya lulusan SMK semakin kompetitif.

Dan satu hal lagi, supaya kemampuan anak didik bisa bersaing kami sangat berharap Pemerintah tidak hanya membuka SMK-SMK Negeri baru dan memanjakannya tetapi Pemerintah juga harus memaksimalkan SMK-SMK swasta yang sudah ada dengan memudahkan SMK-SMK swasta untuk mendapatkan bantuan peralatan, bangunan ataupun hibah tanpa birokrasi yang menguras biaya.???. (hr)

Senin, 23 Maret 2009

Guru Tidak Tetap (Non PNS)

Guru Tidak Tetap (GTT) merupakan pengajar dan pendidik yang bekerja di instansi Pemerintah yang dibayar oleh sekolah dengan menghitung jumlah jam mengajarnya, namun para GTT ini bekerja selama 1 (satu) bulan hanya dibayar satu minggu kerja??? Apakah pemerintah tahu??? GTT tidak ingin yang muluk-muluk dibayar seperti Guru PNS cukup sejahterahkan GTT dengan selayaknya (bukan malah di bawah UMK).
Ironis memang, GTT dituntut bekerja secara maksimal standar Guru PNS namun dilain pihak kesejahteraan tidak diperhatikan. Di SMP/SMA, pembayaran honor berdasarkan jumlah jam mengajar perminggu, di SD malah lebih parah karena ada GTT yang hanya dibayar Rp.50.000,- -Rp. 150.000,-/bulan tanpa melihat beban kerja yang dijalankan. Apakah pemerintah tahu akan hal ini???

Teman-teman GTT se-Indonesia ketika Demo di Jakarta mereka sampai membuat syair lagu :
"Lima puluh ribu gajiku
enam hari kerja seminggu
kerja profesional gaji tak masuk akal
lima puluh ribu gajiku"

Syair ini dibuat teman-teman bukan tanpa dasar, melainkan berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan. Kenyataan ini menyedihkan memang, seharusnya dengan 20% anggaran pendidikan dari APBN pemerintah bisa mensejahterahkan para guru tanpa terkecuali.

Di Lamongan Bapak Bupati Masfuk sudah mengeluarkan Keputusan tanggal 13 April 2007 tentang Pedoman Pemberian Honorarium dan Insentif bagi tenaga honorer (GTT termasuk tenaga honorer) yang penetapan besaran honor didasarkan pada Ijasah dan Masa Kerja sehingga adil. Diharapkan sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Lamongan bisa menggunakan patokan itu untuk honorarium bagi GTT/PTT.

Ironis memang, kenyataan di lapangan keputusan dan kebijakan Bupati ternyata tidak dipakai oleh mayoritas institusi sekolah dengan alasan anggaran tidak cukup dll. Padahal dengan adanya BOS seharusnya sekolahan lebih ringan bebannya dalam membiayai dan mensejahterahkan GTT/PTT karena salah satu butir pembelanjaan BOS berbunyi tentang pembiayaan Honorarium GTT/PTT, kenapa tidak bisa membayar Honor GTT/PTT berdasarkan Keputusan Bupati, padahal untuk pembiayaan lain-lain ??? bisa dilakukan meski dalam jumlah yang besar.

Dari tahun ke tahun BOS akan semakin meningkat.
Kami hanya berharap mereka yang membuat kebijakan di tingkat atas sampai pelaksana kebijakan di tingkat sekolah bisa terketuk hatinya, karena kita sama-sama mencerdaskan anak bangsa.

Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa mengetahui segala Niat dan tindak tanduk kita. (hr)



Sabtu, 21 Maret 2009

Demonstrasi ke Jakarta

Demi menuntut keadilan yang tak kunjung datang, kami Forum Honorer Kabupaten Lamongan beserta honorer seluruh Indonesia berdemo ke Gedung DPR RI tanggal 19 Januari 2009 untuk menuntut perbaikan nasib menjadi PNS. Pada saat itu diterima oleh Bpk. Sayuti yang menjanjikan akan membahas masalah ini.
Kami berangkat ke Jakarta karena Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan tidak bisa memberikan solusi yang baik atas nasib kita, kita honorer 846 menuntut masuk database MenPAN dan bisa diangkat menjadi PNS.
Selain ke Gedung DPR RI, kita juga berdemo di Kantor MenPAN tanggal 20 Januari 2009 yang pada saat itu ditemui oleh Sekretaris MenPAN Bapak Tasdik Kinanto yang menjanjikan akan diterbitkan PP baru yang mengayomi seluruh honorer yang bekerja di instansi Pemerintah Indonesia. Bapak Tasdik mengatakan PP itu akan terbit sebelum Pemilu.

Tapi sampai sekarang hal itu belum jelas sama sekali.

Ya Alloh SWT berikan kami kemudahan jalan untuk memperbaiki nasib kami.

Pekerjaan

Selepas lulus sekolah dari SMEA Negeri Lamongan tahun 1996, aku kerja di pabrik kertas "SURYA KERTAS" di daerah Driyorejo Gresik, aku bekerja hanya sekitar 8 bulan setelah itu aku menganggur lagi beberapa bulan.
Atas bantuan Bapak Sapin pada tahun 1998 aku mengajukan lamaran ke SMP Negeri 1 Mantup sebagai Tenaga Administrasi, Alhamdulillah diterima.
Pada tahun 1999 aku melanjutkan kuliah di Universitas Islam Darul 'Ulum Sukodadi Lamongan FKIP Jurusan Bahasa Inggris lulus pada tahun 2003.
Setelah lulus kuliah aku memutuskan untuk berpindah profesi menjadi seorang Guru Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Mantup juga. Pada tahun 2005 aku diminta membantu mengajar di SMP Muhammadiyah 22 Mantupmata pelajaran Bahasa Inggris. Pada tahun 2006 aku juga diminta membantu mengajar di SMK Muhammadiyah 10 Mantup mata pelajaran Bahasa Inggris dan KKPI.
Sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang aku masih menjadi Guru Tidak Tetap di SMP Negeri 1 Mantup, aku tidak menyesal dengan pekerjaan ini sebaliknya aku sangat bersyukur kepada Alloh SWT bahwa aku diberi kesempatan untuk membagi ilmu kepada orang banyak.

Jumat, 20 Maret 2009

Profil Pribadi


Aku terlahir di kota kecil Lamongan tanggal 3 September 1977. Sekarang aku berprofesi sebagai seorang guru, mengajar Bahasa Inggris dan Komputer di SMP Negeri 1 Mantup Lamongan Jawa Timur.