Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 15 September 2009

Michael Hart dan Revisi atas Buku Kontroversialnya

Mizan.com

“Hari ini, lusinan tahunan setelah buku ini pertama kali diterbitkan, buku ini masih laris manis dan terjemahan ke berbagai bahasa terus bermunculan. Lalu, mengapa buku ini membutuhkan edisi revisi?” demikian paragraf pertama yang diciptakan Michael H. Hart dalam mengantarkan buku kontroversialnya, The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History (Rivised and Updated). Ya mengapa buku tersebut membutuhkan edisi revisi?

“Satu alasan untuk membuat revisi,” kata Hart, “adalah bahwa sejarah tidak berhenti di tahun 1978, ketika edisi pertama buku ini ditulis. Sebaliknya, banyak peristiwa baru terjadi sejak itu—beberapa di antaranya tidak terantisipasi—dan tokoh-tokoh sejarah baru bermunculan. Walaupun pengetahuan saya tentang masa lalu memang sempurna pada dua belas tahun lampau, buku ini tetap membutuhkan revisi karena dunia telah berubah sejak itu.”

Michael H. Hart, lahir 28 April 1923, pernah bekerja di NASA, adalah guru besar astronomi dan fisika di Maryland, Amerika Serikat. Hart mendapat sorotan dunia berkat buku yang ditulisnya, khususnya buku 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah, yang menempatkan Nabi Muhammad Saw. di peringkat nomor satu. Buku ini, sejak diterbitkan pertama kali pada 1978 dan kemudian diterbitkan kembali setelah direvisi pada 1992, telah diterjemahkan ke dalam sejumlah bahasa, termasuk bahasa Cina.

Lalu, bagaimana Hart menyusun peringkat orang-orang yang berpengaruh di bukunya? Apa metode yang digunakan Hart untuk menempatkan si A di sini dan si B di sana? Menurut Hart sendiri, aturan pertama yang dia gunakan adalah orang yang masuk di bukunya adalah orang yang benar-benar ada. Aturan kedua, Hart tidak hanya memilih tokoh yang paling terkenal atau prestisius dalam sejarah. “Ketenaran, atau bakat, atau kemuliaan karakter tidaklah sama dengan pengaruh,” tulis Hart. Aturan ketiga, Hart tidak membatasi daftar orang yang masuk dalam bukunya hanya pada orang-orang yang memengaruhi kondisi umat manusia saat ini. Pengaruh pada generasi terdahulu juga dipertimbangkan dalam posisi sejajar.

Aturan keempat, dalam menetapkan di mana tepatnya seseorang berada, Hart amat menekankan arti penting dari kontribusinya terhadap sebuah gerakan sejarah. Secara umum, perkembangan sejarah besar tidak pernah bergantung pada tindakan satu orang saja. Karena buku ini menyangkut pengaruh individu dan pribadi, Hart berusaha membagi pujian sebuah perkembangan pada beberapa orang yang berpartisipasi di dalamnya. Dengan begitu, perorangan tidak diperingkatkan bersejajaran dengan arti penting dari peristiwa atau gerakan yang terkait dengannya.

Aturan kelima, setiap orang yang dimasukkan dalam buku ini dipilih berbasiskan pengaruh aktualnya, bukan sebagai perwakilan sebuah gerakan penting. Aturan keenam, setiap orang yang masuk dalam daftar di buku ini—menurut pemahaman Hart—merupakan tokoh-tokoh yang amat monumental dalam sejarah. Aturan ketujuh, buku ini didasarkan pada apa yang sungguh terjadi di masa lalu, bukan apa yang seharusnya terjadi, atau apa yang mungkin terjadi jika masyarakat manusia lebih memgutamakan kesetraan. Demikian “ketujuh” aturan yang dicoba disarikan dari buku karya Hart.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar