Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 15 September 2009

Yang Baru dan Yang Tetap Abadi di 100 Orang Paling Berpengaruh

Mizan.com

100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah karya Michael Hart telah menjadi fenomena di tahun 1970-1980-an. Betapa tidak, Michael Hart menempatkan Nabi Muhammad Saw. di peringkat pertama dari 100 orang yang dia masukkan dalam buku itu. Kontroversi pun merebak, mengingat Hart sendiri bukanlah seorang Muslim. Lalu apa alasan Hart menempatkan rasul kaum Muslim di atas Buddha Gautama dan bahkan Yesus Kristus? Namun, kontroversi itu justru semakin menempatkan buku karya Hart sebagai buku terlaris di seluruh dunia dan diterjemahkan ke berbagai bahasa. Sebuah karya yang bisa dikatakan abadi.

Pada zaman kejayaannya, buku ini menghiasi setiap rak buku masyarakat Indonesia. Menjadi bagian dari kenangan masa kecil mereka. Kini, buku yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1970-an itu diterbitkan lagi dengan judul 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah. Tak semata-mata ingin membangkitkan nostalgia kejayaan buku ini, namun penerbitan-kembali itu juga membawa revisi baru mulai dari pilihan orang hingga peringkatnya. Salah satu yang tidak berubah adalah peringkat yang disandang oleh Nabi Muhammad Saw. Manusia mulia ini masih berada di peringkat pertama sebagai tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah.

Buku ini pertama kali diterbitkan dalam bahasa aslinya pada tahun 1978 dan setelah tahun tersebut banyak sekali peristiwa sejarah yang terjadi yang menyebabkan Hart memutuskan untuk membuat edisi revisi walau sudah bertahun-tahun berlalu dari penulisannya yang pertama. Saran dan kritik dari pembaca pun menjadi pertimbangan untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam edisi pertama. Ambil contoh Mao Tze Tung yang menempati posisi #20 pada edisi pertama. Ketika buku ini dibuat, Mao baru saja wafat sehingga kenangan pencapaiannya masih begitu terasa. Namun, ketika Deng Xiao Ping menggantikan sosok Mao, pengaruh jangka panjang Mao pun ternyata tidak sebesar yang digembar-gemborkan pada edisi pertama.

Maraknya paham komunis pada saat buku ini pertama kali terbit juga turut memengaruhi peringkat pada edisi pertamanya. Namun, saat ini negara-negara komunis sudah berjatuhan sehingga tokoh-tokoh nonkomunis seperti Thomas Jefferson dan Adam Smith dirasa memiliki pengaruh yang lebih penting ketimbang yang tertulis di edisi pertama. Tokoh-tokoh modern seperti Mikhail Gorbachev, Henry Ford, dan Ernest Rutherford pun kini menghiasi peringkat 100 Orang Paling Berpengaruh. Keberhasilan Gorbachev mengubah Rusia dari negara komunis menjadi negara demokratis serta Henry Ford sebagai bapak industri modern jelas memberi warna modern dalam buku ini. Dan sebagai “korban” datangnya para pendatang baru tergusurlah kemudian beberapa nama dari buku ini, yaitu, antara lain, Niels Bohr, Pablo Picasso, dan Antoine Henri Becquerel.

Oleh sebab itu, pada bagian akhir buku ini, ada semacam halaman tambahan yang disebut sebagai “dibuang sayang” yang berisi profil singkat para tokoh yang dianggap penting tetapi tidak bisa dimasukkan dalam daftar 100 Orang Paling Berpengaruh.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar